Rabu, 10 Agustus 2022

METODE PENALARAN

 D. METODE PENALARAN


      Metode penalaran dikategorikan menjadi tiga jenis, yaitu:

1. Deduktif
       penalaran deduktif dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu:
          a. Metode silogisme: 1) Silogisme negatif
                                            2) silogisme eror
          b. metode entimen.
2. Induktif
      Induktif adalah metode penalaran yang bertolak belakang dengan deduktif.
3. Abduktif 
      Abuktif adalah metode penalaran yang dilakukan dengan mengambil salah satu opsi argumentasi atau alasan yang dianggap mendekati kebenaran dari beberapa pilihan argumentasi.

LOGIKA MATEMATIKA

 C. LOGIKA MATEMATIKA

  
      Dalam logika matematika, terdapat lima istilah yang sering digunakan, yaitu: 
 
  1. Negasi
         Negasi merupakan metode membalikan nilai sebelumnya, yang semula benar menjadi salah dan salah menjadi benar.


  2. Konjungsi
   Konjungsi merupakan teknik penggabungan beberapa pernyataan yang kemudian dikenal dengan istilah pernyataan majemuk.

  3. Disjungsi
         Disjungsi merupakan tektik perbandingan antara dua pernyataan (pernyataan majemuk) yang dihubungkan dengan kata "atau" dan direprentasikan dalam bentuk notasi simbol "V".

4. Implikasi 
     Implikasi merupakan salah satu penerapan pernyataan majemuk yang menggunakan kata penghubung.


5. Biimplikasi
        Biimplikasi merupakan salah satu jenis pernyataan majemuk yang dibentuk dengan menggunakan kata penghubung, yang diawali dengan simbol rotasi.

PERNYATAAN DAN LOGIKA PROPORSI

 B. PERNYATAAN DAN LOGIKA PROPOSISI


  1. Definisi proposisi

   Salah satu jenis pernyataan yang dapat dijadikan acuan dalam komputasi adalah proposisi, yang mengandung pengertian metode untuk menyatakan sesuatu secara utuh sehingga dapat dinilai apakah pernyataan tersebut benar, salah, disetujui, ditolak, diterima, atau disangkal validitasnya.

   2. Aspek penggunaan dalam Proposisi

    Dibedakan menjadi empat,yaitu sebagai berikut:
a. Aspek Bentuk : 1) Proposisi Tunggal 
                             2) Proposisi Majemuk
b. Aspek sifat : 1) Kategorial
                        2) Kondisional : a) Hipotetis
                                                  b) Disjungtif 
c. Aspek Luas : 1) Universal
                          2) Partikular
                          3) Singular
d. Aspek Kualitas dan Kuantitas
    Berdasarkan Sisi Kualitas: 1) Proposisi Positif atau Afirmatif
                                              2) Proposisi Negatif 
    Berdasarkan Aspek Kuantitas: 1) Proposisi Universal atau Umum
                                                      2) Proposisi Khusus atau Partikular
    Berdasarkan Aspek Kualitas dan Kuantitas: 1) Proposisi A
                                                                          2) Proposisi E
                                                                          3) Proposisi I 
                                                                          4) Proposisi O







POLA BERPIKIR

  INFORMATIKA


BAB 1

Berpikir Komputasional

A. Pola Berpikir

 1. Konsep Ide Atau Gagasan

     Daya respons berfikir yang melahirkan imajinasi berupa rancangan solusi terhadap masalah yang dihadapi sebagai hasil pemikiran, baik yang bersifat spontan maupun melalui proses pemikiran yang lama, dikenal dengan ide atau gagasan. Kemampuan melahirkan ide-ide tidak dimiliki oleh setiap orang, karena tingkat kecerdasan, intuisi, dan daya analisis permasalahan juga berbeda-beda.

     Ide atau gagasan yang dihasilkan dari proses berpikir secara panjang dan matang bisa disebut dengan penalaran. Penalaran dapat memberikan solusi alternatif yang lebih matang. Sebaiknya, ide atau gagasan dapat memberikan manfaat, antara lain:


  •  Dapat menjadi solusi alternatif pemecahan masalah.
  •  Memberikan peran aktif dan positif bagi perkembangan diri sendiri dan orang lain.
  •  Melahirkan konsep dan dinamika baru dalam hal teknologi, pengetahuan, dan  keterampilan.
  •  Membuat terobosan baru yang dapat membantu masyarakat.
  •  Mendorong lahirnya inovasi-inovasi baru.
  •  Memberikan contoh dan teladan bagi orang lain.
  •  Tidak bertentangan dengan peraturan perundangan, agama, dan norma-norma sosial kemasyarakatan.
     Terkadang ide tidak langsung dituangkan dalam sebuah tindakan nyata, tetapi masih sebatas bayangan yang disimulasikan secara mendalam, berbekal pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki. Otak akan menyimulasikan perbandingan tehnik looping yang akan efektif dan mudah diterapkan, serta struktur penyeleksian yang akan digunakan untuk memfilter dan mencetak bilangan ganjil selama looping tersebut.

        Simulasi dalam otak tersebut bisa dikategorikan sebagai berfikir logis dan sistematis sehingga memunculkan ide atau gagasan tentang pemecahan masalah, yang kemudian dituangkan dalam bentuk penulisan kode program yang dapat dikompilasi. Keberhasilan ide atau gagasan akan diuji setelah dilakukan impelemntasi.

  
2. Teknik Memetakan Ide
    
       Tahapan untuk mengategorikan, menjabarkan, dan menggambarkan ide dalam sebuah sistem pemetaan dapat mengaju pada beberapa tahapan berikut.

a. Menentukan pokok permasalahan yang akan dijadikan tema dan ide utama. Tema yang dijadikan sebagai ide atau gagasan dapat dibagi menjadi beberapa tipe:

  1) Tema yang bersifat memaparkan sebuah kondisi. Biasanya, menggunakan kalimat yang mengandung kata benda.
    2)  Tema yang memaparkan beberapa alternatif pemecahan masalah. Biasanya, diikuti dengan beberapa subtema yang menjelaskan teknik atau mekanisme penyelesaiannya. ide utama bisa menggunakan kata kerja.
    3) Tema yang menjelaskan komponen pembentuk dari ide yang dijelaskan. Biasanya, menggunakan kata benda yang bersifat umum.

b. Setelah mementukan pokok tema atau ide utamanya, harus menjelaskan komponen pendukungnya, yaitu dengan menuliskan subtema yang akan dijadikan elemen penjelasnya.

c.   Dari subtema tersebut, kembangkan lagi dengan sub-sub item yang mungkin muncul sehingga lebih lengkap dan detail.
 
d. Rangkaian ide utama dan subtema harus saling berhubungan secara logika dan mewakili proses berpikir yang divisualisasikan.

Dengan menvisualisasikan serta memetakan ide-ide dalam otak, dapat memberikan dampak positif seperti berikut.

a. Membuat poin-poin penting dalam ide.
b. Menguraikan secara detail langkah atau tahapan dalam ide tersebut.
c. Menyeimbangkan, menyelaraskan, serta menyinergikan pola kerja otak kanan dan kiri.
d. Memudahkan dalam menginventarisasi kebutuhan-kebutuhan dalam aktivitas ataupun organisasi.
e. Memperbaiki sistem desain dan urutan struktur organisasi, alur bisnis, logika pemrograman dan lainnya.
f. Menjadi pedoman dalam menentukan penyelesaian masalah sejenis. 

    Langkah-langkah yang harus dilakukan ketika memetakan ide atau membuat kerangka penjelasan yaitu :
 
a. Menentukan tema utama yang dijadikan subjek atau judul pengembangan peta.
b. Identifikasi setiap cabang-cabang yang mungkin ada dalam tema tersebut.
c. Dari subtema tersebut, kembangkan lagi dengan sub-sub item yang mungkin muncul sehingga lebih lengkap dan detail.


  3. KONSEP ALGORITME
 
       Algoritme merupakan serangkaian proses atau aturan yang disusun dan diurutkan secara sistematis dan logis untuk menyelesaikan permasalahan. Istilah logis atau logika berasal  dari kata logos yang berarti hasil pemikiran yang disampaikan dalam kata-kata, tulisan maupun verbal, yang identik dengan akal dan dapat diterima secara ilmiah. Berbekal algoritme yang sesuai kebutuhan, efektif, dan cepat, sekarang mulai berkembang beragam teknologi baru seperti AI (Artificial Intelligence), sistem pakar, data mining, dan lainnya. Keberhasilan logika yang dibangun dalam algoritme sangat dipengaruhi oleh cara kerja otak kanan dan kiri saat melakukan proses penalaran.

BERPIKIR ALGORIMTIK